Rabu, 19 November 2014

MANAJEMEN K3 DAN SISTEM MANAJEMEN K3





.    Jelaskan mengapa harus ada manajemen K3 ?
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai pendekatan sistematis yang dilakukan di tempat kerja untuk :
·         membagi tanggung jawab terhadap tindakan yang terkait kesehatan dan keselamatan di tempat kerja;
·         menetapkan standar kerja dan kerangka kerja untuk  mencapai standar tersebut;
·         memberikan penekanan terhadap pengaturan kesehatan dan keselamatan kerja;
·         memfasilitasi penegakan aturan.
(Gallagher, 1997)

2.    Jelaskan apa itu SMK3? Jelaskan bedanya dengan Manajemen K3?
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebuah sistem yang menghubungkan dan menyusun urutan proses guna mencapai tujuan tertentu, serta menciptakan suatu cara pengelolaan K3 yang teridentifikasi dan dapat dilakukan terus menerus.
Perbedaannya dengan manajemen K3 adalah proses yang bisa menjadi bagian dari SMK3 dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan sumber daya dan lain sebagainya untuk mencapai keselamatan dan kesehatan untuk pekerja.
(Gallagher, 1997)

3.    Jelaskan perbedaan systematic management dan management system?
Systematic Management
à Suatu cara yang teratur untuk melakukan sesuatu.
à Jumlah yang terbatas pada dasar-dasar yang harus dipenuhi untuk suatu sistematic management tertentu, bisa diaplikasikan untuk ruang lingkup yang relatif kecil/ jumlah yang sedikit.
Management system
à Rangkaian kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
à Suatu interaksi pada proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan yang dilakukan secara efektif dan efisien.
à Semua persyaratan/ dasar/prinsip harus terpenuhi. Ketika persyaratan sistem tidak terpenuhi/ tidak sesuai maka hal/ kondisi tersebut bisa diartikan tidak bisa diaplikasikan karena tidak memenuhi persyaratan.
Untuk perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup, systematic management dapat diterapkan dalam pengelolaan perusahaan. Sedangkan untuk management system biasanya membutuhkan sumber daya yang besar, dan hanya perusahaan besar yang mampu menerapkannya dengan baik.
(Gallagher, 2001)

4.    Apa yg melatarbelakangi disusunnya SMK3? Jelaskan mengapa harus ada sistem manajemen K3?
Yang melatarbelakangi disusunnya SMK3 adalah
  Peristiwa Bhopal Desember 1984 yang menewaskan dua ribu lima ratus (2500) orang dan terdapat penderita keracunan berjumlah sepuluh kali lipatnya. Kejadian ini cukup mengguncang dunia , sehingga setelah  dianalisis mendapa t kesimpulan bahw a pentingnya manajemen K3 terintegrasi dengan manajemen proses lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengubah manajemen K3nya menjadi sistem manajemen;
  Merupakan kebutuhan organisasi  perusahaan baik untuk internal  (lancarnya proses produksi) maupun eksternal  (mematuhi  legislasi, kontrak kerja).
Mengapa harus ada SMK3 :
Manajemen K3 sebagai upaya membuat mekanisme pencegahan terjadinya celaka dan sakit  tidak dapat berdiri sendiri  harus terintegrasi dengan manajemen keseluruhan karena proses celaka dan sakit dimulai dari hulu-hilir. Untuk hasil yang optimal keseluruhan input-proses maupun output  diperusahaan harus selalu memperhatikan aspek K3. Sistem manajemen K3 merupakan jawaban agar perusahaan berkomitmen untuk memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan agar produktivitas yang ditargetkan dapat terwujud tanpa hambatan. Tanpa Sistem manajemen K3   Manajemen Pusat  tidak dapat memprediksi hambatan dan  kerugian yang mengakibatkan perusahaan tidak berjalan sesuai rencana.
(Gallagher, 1997)
5.    Apa yang dimaksud traditional management dan innovative management dalam pengelolaan K3 di tempat kerja ?
      Traditional management :
  1. H&S terintegrasi pd aturan supervisor, org yg berpengaruh adlh supervisor dan atau ahli K3
  2. Karyawan mgkn terlibat, tapi tidak terlalu penting pd pelaksanaan K3
  3. Fokus pada manajemen orang/ perilaku atau pada teknis/program/aturan untuk mengidentifikasi atau mengurangi bahaya
      Innovative management :
  1. Manajemen yg mempunyai peranan penting
  2. K3 terintegrasi pada sistem manajemen yang lebih luas
  3. Keterlibatan karyawan sangat penting dalam pelaksanaan dan ada mekanisme untuk meningkatkan keterlibatannya
(Gallagher, 2001)

6.    Apa yang dimaksud “safe place” control strategy dan “safe person” control strategy dalam pengendalian bahaya di tempat kerja ?
Keduanya merupakan strategi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja. “Safe place” menitikberatkan pada pengendalian bahaya di tempat kerja. Sedangkan “safe person” lebih fokus pada pengendalian perilaku pekerja.
(Gallagher, 2001)

7.    Jelaskan kelemahan & kelebihan dari masing-masing pendekatan K3 tersebut ?
Pendekatan tradisional
  Menurut Heinrich , berfokus pada tersedia training yg cukup, seleksi karyawan, dan pengawasan untuk mengontrol tindakan tidak aman. (Ray, 1993:193).
  berakar pada struktur organisasi Taylorist dan pelaksanaannya (aturan keselamatan, komite keselamatan, banners dan poster serta investigasi kecelakaan) tidak dipengaruhi oleh teknik manajemen modern (Rahimi, 1995:85)
  Management concern persepsi yg terbatas pada kepatuhan dengan minimal standard peraturan
  Dawson et al (1987)   sistem kontrol teknis, penekanan pd identifikasi bahaya dan pengendaliannya tertutupi oleh sistem manajemen/orang.
  Teori motivasi pada karyawan kurang bertanggungjawab atau malas dgn memberi hadiah seperti umpan balik postive, uang dll.

Pendekatan Inovatif :
  Diartikan sebagai hasil dari sebuah strategi kesadaran integrasi HS kedalam sistem manajemen luas dan pelaksanaannya seperti sistem  Total Quality Management
  fleksibel, adaptive, learning organisations. Integration, konsep kunci pola pikir manajemn modern.
  konsultasi dan integrasi (Else's)
(Gallagher, 1997)

8.    Apakah integrasi SMK3 dalam Manajemen Organisasi sangat bermanfaat dalam mencegah kecelakaan kerja ?
Integrasi SMK3 dalam manajemen organisasi sangat bermanfaat untuk mengontrol dan mengurangi kegagalan nyata dan tersembunyi (obvious and latent failure), khususnya yang terkait dengan masalah kualitas yang disebabkan oleh sistem.
(Gallagher, 1997)

KESIMPULAN
  Manajemen K3 diperlukan dalam suatu perusahaan untuk membagi tanggung jawab dan tugas terkait K3, menetapkan standar kerja untuk mencapai target yang diinginkan, dan memfasilitasi penegakan aturan tentang K3. Manajemen K3 merupakan bagian dari Sistem Manajemen K3. Sistem Manajemen K3 adalah sebuah sistem yang menghubungkan dan menyusun urutan proses guna mencapai tujuan tertentu, serta menciptakan suatu cara pengelolaan K3 yang teridentifikasi dan dapat dilakukan terus menerus.
  Dalam penerapan SMK3 digunakan pendekatan traditional management dan innovative management. Traditional management memiliki pendekatan terhadap “safe person” control strategy yang lebih menitikberatkan pada pengendalian perilaku pekerja. Sedangkan innovative management memiliki pendekatan terhadap “safe placecontrol strategy yang lebih berfokus pada pengendalian bahaya di tempat kerja.

REFERENSI
Gallagher, Clare. Health & Safety Management Systems : An Analysis of System Types and Effectiveness. National Key Centre in Industrial Relations. 1997.

      Gallagher, Clare. Occupational Health and Safety Management Systems. National          Occupational Health and Safety Commision. Sydney. 2001.